Defenisi Sistem
Kumpulan dari beberapa bagian fungsional yg saling berhubungan dan bergantung satu dengan yg lain dlm wktu tertentu u/ tujuan tertentu.
Alasan Keluarga Disebut Sistem
• Keluarga mempunyai subsistem
• Terdapat saling berhubungan dan ketergantungan antar subsistem
• Merupakan unit (bagian) terkecil dari masyarakat yg dpt mempengaruhi supra sistem.
Komponen Dalam Sistem Keluarga
Input :
Anggota keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga dan aturan dari lingkungan (Subsistem Dalam keluarga)
Proses :
Merupakan proses yg tjd dlm melaksanakan fungsi dan tugas keluarga
Output :
Hasil dari proses dlm bentuk perilaku (Perilaku kesehatan,P.keagamaan, P.sosial, P.sebagai warga negara)
TIPE KELUARGA :
Tipe keluarga dibagi menjadi 2, yaitu tipe tradisional dan modern, antara lain :
A. Keluarga Tradisional
1. Keluarga inti (Nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2. Keluarga besar (Extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek, nenek, paman, bibi).
B. Keluarga Modern
1. Keluarga berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
2. Keluarga duda / janda (Single family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
3. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
4. Keluarga kabitas (Cohabitation) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
5. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah (The single adult living alone).
6. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (Gay and lesbian family).
PEMEGANG KEKUASAAN DALAM KELUARGA
1. Patriakal, adalah kekuasaan yang dominan dipegang oleh ayah.
2. Matriakal, adalah kekuasaan yang dominan dipegang oleh ibu.
3. Equalitarian, adalah kekuasaan yang dipegang bersama / seimbang antara ayah dan ibu.
PERANAN KELUARGA
1. Peranan ayah, adalah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga.
2. Peranan Ibu, adalah sebagai istri dan ibu ddari anak-anaknya, ibu mempunyai peran mengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik, anak-anaknya.
3. Peranan Anak, adalah melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, social, dan spiritual.
Di Indonesia kesejahteraan keluarga dikelompokkan menjadi 5 tahap, yaitu :
1. Keluarga Pra-sejahtera, adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, yaitu kebutuhan pengajaran agama, sandang, pangan papan, dan kesehatan, atau keluarga yang belum dapat memenuhi keluarga sejahtera tahap I atau memenuhi salah satu tahap atau lebih.
2. Keluarga Sejahtera Tahap I (KS I), adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya, yaitu kebutuhan pendidikan, KB, interaksi keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
3. Keluarga Sejahtera Tahap II (KS II), adalah keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar secara inimal serta telah memenuhi seluruh kebutuhan psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan, yaitu kebutuhan untuk menabung dan memeperoleh informasi.
4. Keluarga Sejahtera Tahap III (KS III) adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan social psikologis, dan kebutuhan pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) pada masyarakat secara teratur (dalam waktu tertentu) dalam bentuk material, organisasi, dan lain sebagainya.
5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus (KS III Plus), adalah keluarga yang telah memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, social psikologis, maupun pengembangan, serta telah mampu memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Ciri-ciri keluarga menurut Stanhope dan Lancaster (1995):
- •Diikat dalam suatu tali perkawinan
- •Ada hubungan darah
- •Ada ikata batin
- •Ada tanggung jawab masing-masing anggota
- •Ada pengambilan keputusan
- •Kerjasama diantara anggota keluarga
- •Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
- •Tinggal dalam satu rumah
No comments:
Post a Comment