Sunday, 6 February 2011

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

Yang termasuk dalam pemeriksaan darah lengkap:

1. Hb ( Hemoglobin) ……….g/dl

2. Haematocrite ( Hct )

3. Laju endap darah (ESR)……….mm/jam

4. Jumlah Sel Darah Putih ………..x10³/mm³

5 Hitung Jenis Sel Darah Putih ( Diff Counting)

6.Jumlah Sel Darah Merah…………. Jt/mL

7.Jumlah trombosit………………/mm³

8.Indeks eritrosit.

Manfaat pemeriksaan darah lengkap :

1. Sbg Pemeriksaaan penyaring untuk membantu diagnosa.

2. Sbg Pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit.

3. Dapat dipakai sebagai petunjuk kemajuan penderita anemia atau infeksi.

HAEMOGLOBIN ( Hb ) :

Haemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul haemoglobin tersusun dari haem dan globin. Haem terbentuk dari Fe dan protoporphyrin yang terbentuk di mito

Kondria. Globin terbentuk dari rantai asam amino dalam ribosom.

Daya ikat Hb terhadap O2 menurun : mudah melepaskan O2 terjadi dalam keadaan :

- bila kadar 2,3 –DPG menurun

- kadar H+ atau CO2 meningkat.

Nilai normal Hb ( bervariasi ) :

Laki-laki : 13,4 – 17,7 g/dl

Wanita : 11,4 – 15,1 g/dl

Neonatus : 16,5 + 3 g/dl

Anak : 3 bln : 12,0 + 1,5 g /dl

Manfaat pemeriksaan Hb:

1. Pemeriksaaan penyaring utk tegakkan diagnosa.

2. Pencerminan reaksi tubuh terhadap penyakit

3. Petunjuk kemajuan terapi.

1 ESN

Kadar Hb normal bervariasi tergantung :

1. Umur

2. Jenis Kelamin

3. Geografi ( tinggi rendahnya daerah ).

Kadar Hb menurun pada ANEMIA dan dapat dijumpai pada :

1. Thalasemia

2. Haemoglobinopathy

3. Perdarahan akut atau kronis

Pada Infeksi Kronik :

Lactoferin : transferin likiron – binding protein

  1. Ambil Fe dari transferin yang beredar
  2. Komposisi dengan transferin sewaktu ambil Fe dari macrophage

Lekemia :

Fisiologis : Hamil karena proses hemodilusi RBCHb

b : Policetemia : Jumlah RBC

Dehidrasi :RBC+ Hbkarena cairan tubuh banyak yang hilang

PEMERIKSAAM KADAR Hb

Metode KALORIMETRI

1. Direct Matching

  • Warna drh dibandingkan dengan warna standar.
  • Cepat, sederhana, menyenangkan
  • Kesalahan besar, tidak tepat

2. Alkali Hematin

  • Darah + Na oH dididihkan Hbà hijau biru dari larutan, alkali hematin à Standar / Spectrophotometer
  • Akurat
  • Tidak akurat untuk ukur Hb bayi

3. Metode Oxyhemoglobine

  • Darah + Na2 Co3 / NH4OH à Oxyhemoglobin à Spectropht
  • Cepat, akurat
  • Oxyhemoglobin + Cu à methemoglob shg hasil lebih rendah

4. Metode cyanmethemoglobine

Darah ( Hb ) + lar Drabkin K3Fe(CH)6à MetHb

MetHb + KCN à CyanmetHb diperiksa dengan Spectrophotometer 540 nm dibandingkan dengan standard.

  • Cepat, teliti kecuali Sulhemoglobine
  • Mengandung CN yg bersifat racun

5. Metode Asam Hametin ( Sahli )

Hb direaksikan dg Hcl à asam hematin (sempurna) à diencerkan

Dibaca pada skala tabung sahli sesuaikan dengan standard

  • Cepat, sederhana, tidak mahal
  • Kurang teliti, kesalahan + 5 s/d 10 %

HEMATOKRIT ( HCT ) = PCV ( Packed Cell Volume )

  • Prosentase volume sel darah merah thd vol darah seluruhnya

( Darah + anticoagulan à dipusingkan )

  • Normal : Dewasa Laki : 45 – 47 %, Dewasa Wnt : 40 – 42 %
  • Hematocrit meningkat pada :

- Peningkatan Juml RBC : Policitemia

- Penurunan vol plasma

- Makrositosis

o Hematocrit menurun pada :

- Anemi

- Micrositosis

- Dilusi = hidrasi

Lihat gambar .

Metode Px. Hct :

Makro = Wintrobe

Micro = Tabung kapiler

Elektronik = Auto Analysa, Caulter Caunter

Penyebab kesalahan pemeriksaan :

1. Sample darah diambil setelah terjadi perdarahan ( Hematocrit cenderung tinggi )

2. Anticoalugan berlebih

3. Kecepatan & waktu pemusingan ( Macro 30’, Mikro 5-10’ )

4. Terlalu lama Vena terbendung


LAJU ENDAP DARAH ( LED )

= ESR ( erytrocyt sedimentation rate )

1. Kecepatan RBC mengendap setelah memisahkan diri dari plasma

2. Ukuran : mm/jam

3. Menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrocit & plasma

4. Setiap keadaan yg meningkatkan penggumpalan sel satu dgn yg lain akan meningkatkan LED.

Tahapan :

1. Terbentuknya Rouleaux

2. Vase pengendapan cepat

3. Vase pengendapan lambat

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

1. Faktor sel darah merah ( massa yg terbentuk stlh rou;eaux )

  • Bentuk tertentu sel darah merah
  • Aglotinasi
  • Makrosit
  • RBC yg rendah

2. Plasma :

  • Alfa globulin
  • Alga2 globulin
  • Fibrinogen

3. Faktor mekanis dan teknis

  • Posisi tabung LED yg panjang & diameter tabung sterilitas
  • Sterilitas
  • Suhu
  • Kondisi darah ( Antikoagulan, darah simpan lama ).

Cara Pemeriksaan :

1. Makro ( 1 s/d 2 ml darah ) : Westergren, Wintrobe, Culter

2. Mikro ( 1 tetes darah ) : Landau, Hellinger, Cresta.

Harga Normal :

Laki-laki Wanita

Westergren 0 – 15 mm/jam 0 – 20 mm/jam

Wintrobe 0 – 10 mm/jam 0 – 20 mm/jam

FK Unair 2 – 13 mm/jam 2 – 12 mm/jam

HITUNG LEKOSIT ( WBC = WHITE BLOOD CELL )

Dengan kamar penghitung IMPROVED NEUBAUER

Harga Normal : ± 4 – 10 x 109/ dl / cmm

Laki : 4,7 – 10,3 x 109/l

Wanita : 4,3 – 11,3 x 109 /l

Variasi jumlah sel darah putih :

1. Jumlah yg masuk peredaran darah dipengaruhi oleh bakteri, endotoksin, besar pori dinding sinusoid, tingkat maturasi sel.

2. Jumlah yg keluar dari peredaran darah

3. Distribusinya

4. Kombinasi 1 s/d 3

Faktor-faktor yg mempengaruhi keseimbangan Netrophil :

1. Latihan fisik ( Epinephrin )

2. Endotoksin

3. Kortikosteroid

Pemeriksaan Mikroskopis :

o Manual

o Kamar hitung Neubauer

o Hemositometer

Alat yang dipakai :

o Mikroskop

o Pipet Lekosit

o Kamar hitung

o Larutan pengencer Leukosit ( Turk, asam aeetat )

Pemeriksaan Automatic : Elektronik

HITUNG JENIS SEL DARAH PUTIH

o Menghitung dan mengelompokan WBC yg tampak dihapusan darah dari 100 – 200 sel

o Berperan dalam diagnosa penyakit

o Normal ada 6 jenis WBC matur :

Eo / Ba / Neu stab / Neu seg / Limfosit / Mo


ABNORMALITAS

1. Penyimpangan prosentase jenis WBC

Peningkatan Eo : alergi, cacing

Ba : CML, Policitemia Vera, dll

2. Sel plasma : measles, varicella, MM

3. Limfosit abnormal : paling sering Mononukleosis infeksiosa

4. Sel darah putih muda

Dewasa : Mieloblas, promieloblas, mielosit à AML, CML

Anak : Limfosit à ALL

HITUNG ERITROSIT ( RBC = RED BLOOD CELL )

Pengukuran jumlah RBC.

Saat lahir jumlah RBC paling tinggi, berangsur turun saat

Dewasa.

RBC dibentuk dalam sumsum tulang pipih & proximal dari tulang panjang.

Umur RBC 120 hari dalam peredaran darah.

Harga NORMAL :

Laki 2 dws : 4,3 jt – 5,9 jt/mL

Wanita dws : 3,9 jt – 4,8 jt/mL

Bayi : 5,0 jt – 7.0 jt/mL

Anak 3 bl : 3,2 jt – 4,8 jt/mL

1 th : 3,6 jt – 5,2 jt/mL

10-12 th : 4,0 jt – 5,4 jt/mL

Untuk penghitungan jumlah RBC dapat dipakai :

-Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer setelah diencerkan dgn larutan Hayem.

-Elektrik

HITUNG TROMBOSIT ( PLT = PLATELET )

Pada penderita dgn riwayat perdarahan atau purpura, monitoring pada pemberian obat yang potensial atau

diperkirakan beracun pada sumsum tulang, monitoring

terapi heparin, monitoring setelah splenektomià jum-

lah trombosit harus dimonitor.

Jumlah NORMAL TROMBOSIT : 150.000 -400.000 /mm³

Perdarahan spontan terjadi pada Plt < 20.000/mm³ terjadi

Pada : Penurunan fs sumsum tulang.

Hipersplenisme

D I C

Infeksi

Trombositosis mungkin terjadi pada : Leukemia, Lymphoma.

Penghitungan Jumlah trombosit dengan :

- Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer (lar

Rees Ecker ).

INDEKS ERYTROCYT

Indeks eritrosit rata2 adalah :

Perhitungan yang menyatakan besarnya volume eritrosit

dan konsentrasi hemoglobin dalam tiap sel.

Penggolongan anemia berdasarkan Indeks Erytrosit paling ber

manfaat yaitu anemia mikrositik, normositik dan makrositik,

karena : -mengarah mengarah pada sifat defek primernya

-menunjukkan kelainan yang mendasari sebelum terjadi anemia yang jelas.

1. M C V (Mean Cell Volume)

didapatkan dari : Hematocrite : jml eritrosit

Nilai Normal : 80 – 100 fl (dewasa)

76 – 86 fl ( anak < 1 th)

mikrositosis < 80 – 100 fl < makrositosis

2. M C H (Mean Cell Haemoglobine)

Mengukur banyaknya Hb yang terdapat dalam satu sel darah merah.

Ditentukan dengan membagi jumlah Hb dalam 1000 ml darah dengan jumlah eritrosit

Per mm3 darah à pikogram

Nilai normal : 27 – 32 pg (dewasa)

23 – 31 pg ( anak )

Jika nilai kurang dari normal : hipokrom

3. M C H C ( Mean Cell Hb Concentrate )

Kadar rata-rata Hb : volume eritrosit.

Kadar Hb/haematocrite



KLASIFIKASI ANEMIA berdasar variasi MORFOLOGI

1.Hipokromik normositik sd makrositik

a. Anemia Kurang Besi ( A K B )

b. Anemia dgn defisiensi B12/ folat

c. Anemia penyakit kronis

d. Anemia Sideroblastik

2. Normokrom – normositik polikromasi

a. Anemia Fisiologik (kehamilan)

b. Anemia pada gagal jantung

c. Anemia penyakit kronis

d. Anemia hemolitik dan gangguan respon su-tul

e. Anemia perdarahan akut

3.Normokrom normositik polikromasi meningkat

f. anemia Hemolitik

4.Normokrom-normositik Spherositosis

a.Anemia Hemolitik Autoimun

b.Spherositosis Herediter

PEMERIKSAAN LAIN DILUAR DARAH LENGKAP.

HAPUSAN DARAH TEPI ( BLOOD SMEAR )

Tujuan permeriksaan HDT : menilai pelbagai unsur sel darah tepi seperti RBC, WBC

PLT dan mencari adanya parasit seperti malaria, tripanosoma, microfilaria dll.

HDT yang dibuat dan diwarnai dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkanhasil pemeriksaaan yang baik.

Ciri hapusan darah tepi yang baik :

Cukup tipis, sel-sel darah terpisah satu sama lain, tidak saling menumpuk,

dapat diidentifikasi masing2 jenis sel, tdk ada artefak, lekosit tidak boleh

mengerombol di akhir hapusan darah.

Cari faktor2 yang mempengaruhi tebal tipisnya HDT yang dibuat.!

Prinsip :

Setetes darah dipaparkan di atas gelas obyek lalu dicat dan diperiksa dibawah mikroskop.

Pembuatan hapusan darah :

a. Alat-alat : Gelas obyek, Gelas penghapus

b. Tehnik : Membuat hapusan darah di atas gelas obyek

Mengeringkan

Mengecat

Menilai hapusan darah

Cat yang biasa dipakai :

a. Giemsa

b. Wright’s stain : mengandung Eosin dan Methylene blue,

Buffer phospat ph = 6,4 komposisi KH2PO4, Na2HPO4

Cara evaluasi hapusan darah :

1. Pembesaran kecil ( obyektif 10 x ) :

Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dariHDT.

  • Penilaian kualitas hapusan darah.
  • Perhatikan penyebaran sel2 apakah sudah cukup merata.
  • Penaksiran jumlah Lekosit dan Eritrosit, apakah ada sel-sel yg abnormal.(microfilaria)

2. Pemeriksaan menggunakan minyak imersi

  • Eritrosit : 3 S ( Shape, Size, Staining )

Apakah ada kelainan/variasi marfologis

  • Trombosit : penaksiran jumlahnya dan bagaimana morfologinya
  • Lekosit : penghitungan differensial

Dicari kelainan-kelainan morfologis

  • Sel-sel abnormal : pemeriksaan morfologis

Hitung retikulosit.

Retikulosit adalah RBC muda yang tidak berinti dan dlm sitoplasmanya terdapat sisa ribosom dan RNA.

Mengandung sisa ribosom dan sisa asam ribonukleat dan bereaksi dgn BCB (Brilliant Cressyl Blue)membentuk filament.

Pada pedarahan selam sumsum tulang masih baik 6 jam kemudian terjadi reaksi erytropoisis 2-3 hari terjadi

Peningkatan retikulosit. (MAX 6-10 HR)

Harga Normal : 0,8 – 1,5 % dewasa

2 – 6 % pada bayi .

Retikulosit tinggi menunjukkan respon sumsum tulang yang

memproduksi banyak RBC sebagai respon thd anemia.

Retikulosit rendah menandakan inadequate erytropoisis respons.

9 ESN

RDW = Red Cell Distribution Width

Membantu dalam klasifikasi anemia, berhubungan dengan hapusan darah dan indeks erytrosit lainnya.

RDW penting untuk indicator derajat anisositosis atau variasi abnormal dari ukuran RBC.

Harga normal : 10,0 – 15,0

STUDI KASUS.

Pasien Mr XY / 75 th / TB 155 cm / BB 45kg

Keterangan klinik : malaise + anemia

Hasil Laboratorium :

WBC : 4,1 10³/mm³

RBC : 2.590.000/mm³

HGB : 6,1 g/dl

PLT : 522 10³/mm³

Diff Count: Lym 29,6 % Mo 6.0% Gra 64,4%

MCV : 74 L µm³

MCH : 23,5 L þg

MCHC : 32.0 g/dL

RDW : 20,8 H %

Hapusan darah tepi :

-Eritrosit : hipokrom, anisopoikilositosis, mikrosit +, target cell +, tear drop cell +, fragmentosit +.

-Lekosit : kesan jumlah normal, toxic granule +, tidak

ditemukan sel muda.

-Trombosit : kesan jumlah meningkat, giant trombosit –

No comments: