Wednesday, 18 July 2012

Ribuan Wanita India "Dipaksa" Angkat Rahim


Liputan6.com, New Delhi: Ribuan wanita di negara bagian Chhattisgarh, India, diminta dokter untuk mengangkat rahimnya. Diduga, para dokter di sana menipu dan membodohi para wanita agar bersedia untuk mengangkat rahimnya.
Seperti dilansir BBC, Rabu (18/7), pihak oposisi Chhattisgarh menyatakan, para dokter menakut-nakuti pasien wanita agar mau melakukan histerektomi alias pengangkatan rahim. Dokter menyatakan mereka akan terkena kanker jika rahimnya tidak diangkat. Padahal, wanita tersebut hanya menderita sakit biasa.
"Operasi paksa seperti ini adalah kerjasama diam-diam antara departemen kesehatan dan rumah sakit swasta. Fasilitas rumah sakit pemerintah tidak sebagus rumah sakit swasta, sehingga pihak swasta bisa leluasa bertindak seenak mereka,"  kata pemimpin oposisi, Ravindra Chaubey.
Diperkirakan, sebanyak 7.000 wanita telah melakukan operasi pengangkatan rahim dalam 30 bulan terakhir. Sementara, pihak oposisi menyebut telah ada 50.000 wanita yang melakukan histerektomi itu dalam lima tahun terakhir. Selain itu, terungkap pula 34 klinik di Chhattisgarh yang dicurigai sering melakukan histerektomi paksa.
Praktik seperti ini diduga untuk mendapatkan tunjangan dari pemerintah. Pasalnya, sejak 2007, pemerintah India meluncurkan skema asuransi kesehatan yang memperkenankan rumah sakit dan klinik untuk mengklaim ganti rugi sebesar 30 ribu rupee (Rp 5,1 juta) bagi tiap keluarga miskin. Namun, bantuan kesehatan banyak diselewengkan oleh pihak swasta.
Saat ini, pihak berwenang Chhattisgarh sedang menyelidiki kebenaran laporan oposisi tersebut. Namun, sebanyak 34 klinik yang dituduh sebagai pelaku, menolak memberi tanggapan. (Vin)

No comments: