Monday, 19 March 2012

Jilbab yang Bener itu Menurut Syariah bukan Asal Menurut TREND!!!

Gak semua jilbab yang lagi trend itu benar menurut syariah. Heran juga pada jaman sekarang para wanita lebih suka punya dosa daripada ngehindarin dosa. gimana gua gak bilang begitu, wanita sekarang suka banget mamerin tubuh mereka untuk laki-laki yng bukan muhrimnya. itu kan dosa ya gak???...

Gambar: Jilbab dan pakaian yang salah

ada juga yang dah ditutup tapi bajunya ketat, celananya ketat, apalah pokoknya gak sesuai dengan syariah. Yang pakai jilbab pun ikut-ikutan trend pakai jilbab yang pendek, apa itu namanya jilbab yang ngelilit dileher? gua gak tau, itu kan bahaya kalo kecekik gimana?? y gak? hehe :P... langsung aja nih saya kasih tahu jilbab yang menurut syariah itu yang seperti apa:

1. Menutupi seluruh badan

Tidak diberi hiasan-hiasan hingga mengundang pria untuk melihatnya
Allah berfirman :
“Katakanlah (ya Muhammad) kepada wanita-wanita yang beriman: hendaklah mereka menundukkan pandangan mata dan menjaga kemaluan mereka, dan jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang biasa nampak darinya. Hendaklah mereka meletakkan dan menjulurkan kerudung di atas kerah baju mereka (dada-dada mereka)… (An-Nuur: 31)

2. Tebal tidak tipis
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Akan ada nanti di kalangan akhir umatku para wanita yang berpakaian tapi hakikatnya mereka telanjang… “

Kemudian beliau bersabda,
“…laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka itu terlaknat”. (HR. Ath Thabrani dengan sanad yang shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Albani dalam kitab beliau Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, hal. 125)
Kata Ibnu Abdil Baar, “Yang dimaksud Nabi dalam sabdanya (di atas) adalah para wanita yang mengenakan pakaian dari bahan yang tipis yang menerawangkan bentuk badan dan tidak menutupinya maka wanita seperti ini istilahnya saja mereka berpakaian tapi hakikatnya mereka telanjang”.

3. Lebar tidak sempit/ketat
Usamah bin Zaid berkata, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam memakaikan aku pakaian Qibthiyah yang tebal yang dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau maka aku memakaikan pakaian itu kepada istriku. Suatu ketika beliau bertanya, “Mengapa engkau tidak memakai pakaian Qibthiyah itu?” Aku menjawab: “Aku berikan kepada istriku”. Beliau berkata: “Perintahkan istrimu agar ia memakai kain penutup setelah memakai pakaian tersebut karena aku khawatir pakaian itu akan menggambarkan bentuk tubuhnya”. (Diriwayatkan oleh Adl Dliya Al Maqdisi, Ahmad dan Baihaqi dengan sanad hasan, kata Syaikh Al-Albani dalam Jilbab, hal. 131)

4. Tidak diberi wangi-wangian
Karena Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu ia melewati sekelompok orang agar mereka mencium wanginya maka wanita itu pezina.” (HR. An Nasai, Abu Daud dan lainnya, dengan isnad hasan kata Syaikh Al-Albani dalam Jilbab, hal. 137)

5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
Abu Hurairah mengatakan: “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki”. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Jilbab, hal. 141)

6. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
Karena Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak sabdanya memerintahkan kita untuk menyelisihi orang-orang kafir dan tidak menyerupai mereka baik dalam hal ibadah, hari raya/perayaan ataupun pakaian khas mereka.

Bukan merupakan pakaian untuk ketenaran, yakni pakaian yang dikenakan dengan tujuan agar terkenal di kalangan manusia, sama saja apakah pakaian itu mahal/ mewah dengan maksud untuk menyombongkan diri di dunia atau pakaian yang jelek yang dikenakan dengan maksud untuk menampakkan kezuhudan dan riya.

Berkata Ibnul Atsir: Pakaian yang dikenakan itu masyhur di kalangan manusia karena warnanya berbeda dengan warna-warna pakaian mereka hingga manusia mengangkat pandangan ke arahnya jadilah orang tadi merasa bangga diri dan sombong. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang memakai pakaian untuk ketenaran di dunia maka Allah akan memakaikannya pakaian kehinaan pada hari kiamat kemudian dinyalakan api padanya”. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dengan isnad hasan kata Syaikh Albani dalam Jilbab, hal. 213) Demikian kami nukilkan jawaban dari kitab Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani. Wallahu a’lam.


Nah, sudah tahu kan bagaimana jilbab yang menurut syariah, sekarang bagi cowok-cowok kasih tahu dah cewek-cewek yang ada di dekat kalian semua. dan bagi cewek-cewek silahkan pilih dosa atau Surga.
Sekian.

2 comments:

Yusuf said...

Betul anda sob

Tedy Farison said...

@yusuf= iy soalnya sekarang para wanita mau pakai jilbab karena jilbab itu lagi trend bukan karena niat untuk menutupi aurat sehingga mereka tidak tahu yang mana jilbab yang benar menurut syariah karena memang mereka gak pernah mau mencari tahu dan hanya ikut2n trend saja.